Paus Fransiskus menetapkan Tahun 2015 sebagai Tahun Hidup Bakti (Year of Consecrated Life)

Paus Fransiskus telah mengumumkan bahwa tahun 2015 akan didedikasikan sebagai Tahun Hidup Bakti (Year of Consecrated Life). Ini berarti bahwa tahun 2015 akan secara khusus mengangkat tema kehidupan religius dan panggilan-panggilan, khususnya panggilan terhadap hidup bakti.
 
Tahun Hidup Bakti akan secara resmi dibuka pada tanggal 21 November 2014 dan akan ditutup pada tanggal 21 November 2015. Sebagai pengetahuan, tanggal 21 November adalah Pesta Maria Dipersembahkan ke dalam Bait Allah (Feast of the Presentation of Mary). Tanggal ini pula telah dicanangkan oleh Paus Emeritus Benediktus XVI sebagai Hari "Pro Orantibus" ( = untuk mereka yang berdoa), maksudnya adalah hari untuk secara khusus mengingat dan mendoakan kaum religius.
 
Berikut adalah berita resmi dari Radio Vatikan (www.news.va) yang diterjemahkan oleh admin Servus Veritatis.
 
 
TAHUN HIDUP BAKTI DITETAPKAN UNTUK 2015
 
(Radio Vatikan) Prefek Kongregasi Institut Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik, Kardinal Joao Braz de Aviz, menggelar konferensi pers pada hari Jumat untuk mengumumkan Tahun Hidup Bakti yang akan datang.
 
Dalam konferensi pers tersebut, Kardinal Braz de Aviz memberitakan kepada para wartawan bahwa Paus Fransiskus telah mengumumkan perihal Tahun Hidup Bakti pada bulan November di dalam pertemuan dengan Perhimpunan Superior Jendral.
 
Menandai bahwa Tahun tersebut akan diadakan dalam konteks ulang tahun ke-50 Konsili Vatikan Kedua, Kardinal Braz de Aviz berkata, "Kami percaya bahwa Konsili merupakan hembusan Roh [Kudus] tidak hanya bagi seluruh Gereja namun, mungkin terlebih lagi, bagi hidup bakti. Kami juga percaya bahwa dalam 50 tahun ini, hidup bakti telah mengalami sebuah perjalanan pembaruan yang menghasilkan buah-buah — walau, tentunya, tidak bebas dari kesulitan dan kerja keras — dalam komitmennya untuk mengikuti apa yang diminta oleh Konsili: kesetiaan kepada Tuhan, kepada Gereja, kepada karisma mereka masing-masing, dan kepada masyarakat pada zaman ini."
 
Karena itulah, ujarnya, tujuan pertama pertama dari Tahun Hidup Bakti adalah untuk "mengenang dengan penuh syukur masa yang baru saja berlalu".
 
Dengan pandangan positif pada masa yang telah lewar ini, ia melanjutkan, "kita ingin 'merangkul masa depan dengan harapan' — tujuan yang kedua. Walaupun krisis yang melanda dunia dan Gereja juga dirasakan di dalam lingkup hidup bakti, Kardinal Braz de Aviz mengatakan bahwa para pria dan wanita kaum religius tetaplah penuh dengan pengharapan, yang bukan didasarkan atas kekuatan mereka sendiri, namun atas kepercayaan pada Tuhan. "Di dalam Dia," ia menekankan, "tidak ada yang dapat merampas harapan kita."
 
Namun demikian, pengharapan ini, ujarnya, tidak dapat menjauhkan kita dari "menjalani hidup hari ini dengan penuh semangat" — dan inilah tujuan ketiga dari Tahun yang akan datang. Semangat ini, menurut sang Kardinal, berhubungan dengan "hidup dalam kasih, persahabatan sejati, dan persatuan yang mendalam." Ini adalah "keindahan sejati dari sebuah kehidupan di mana begitu banyak wanita mengucapkan kaul nasehat-nasehat Injil dan mengikuti Kristus secara 'lebih dekat' menurut keadaan hidupnya." Dalam hal ini, Tahun Hidup Bakti akan memiliki sebuah titik fokus penginjilan, membantu masyarakat untuk memahami "indahnya mengikuti Kristus" dalam segala jenis panggilan religius.